A. Pengertian Manajemen
Secara etimologi kata menajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu manus
yang memiliki arti tangan dan agere yang berarti melakukan. Selanjudnya
kedua kata tersebut digabung menjadi satu sehingga menjadi kata kerja managere
yang artinya menangani. Dari kata managere kemudian diterjemahkan
kedalam Bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management , dan untuk
orang yang melakukan kegiatan ini disebut manager. Dan pada akhirnya, management
diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia manajemen atau pengelolaan.Sedangkan secara bahasa terdapat berbagai pendapat, meskipun pada
dasarnya memiliki makna yang memiliki kesamaan.1.
Mary
Parker Follet menyatakan bahwa manajemen adalah the art of getting done
through people, yaitu suatu seni untuk mendapatkan segala sesuatu dilakukan
melalui orang lain. Hal ini meminta perhatian pada kenyataan bahwa manajer
mencapai tujuan organisasi dengan mengatur orang lain untuk melakukan pekerjaan
yang diperlukan, tanpa melakukan pekerjaannya sendiri.
2.
Dubrin
(1990) mengartikan manajemen sebagai suatu proses menggunakan sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi melalui fungsi planning dan decision
making, organizing, leading, dan controlling.
3. Stoner
dan Freeman (1986), manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
memimpin, dan mengawasi pekerja anggota organisasi dan menggunakan semua sumber
daya organisasi yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi.4. Kadarman
et.al (1991), manajemen adalah suatu rentetan langkah yang terpadu untuk
mengembangkan suatu organisasi sebagai suatu sistem yang bersifat
sosio-ekonomi-teknis; dimana sistem adalah suatu kesatuan dinamis yang terdiri
dari bagian-bagian yang berhubungan secara organik; dinamis berarti bergerak,
berkembang kearah suatu tujuan; sosio (sosial) yang berarti bergerak di dalam
dan yang menggerakkan sistem itu adalah manusia; dan teknis berarti dalam
kegiatan dipakai harta, alat-alat dan cara-cara tertentu.
5.
Jhon
F. Mee (1962), manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan
usaha yang minimal, demikian pula mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan
maksimal baik bagi pimpinan maupun para pekerja serta memberikan pelayanan yang
sebaik mungkin kepada masyarakat.
6.
George
R. Terry (1966), manajemen adalah proses yang khas yang terdiri dari
tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian
yang masing-masing bidang tersebut digunakan baik ilmu pengetahuan maupun
keahlian dan yang diikuti secara berurutan dalam rangka usaha mencapai sasaran
yang telah ditetapkan semula.Jadi, dapat disimpukan bahwa manajemen yaitu serangkaian proses
yang mana pada ujungnya proses tersebut dapat mengarah atau mencapai tujuan
dari perusahaan.
B.
Filsafat Manajemen
Filsafat manajemen adalah bagian yang terpenting dari pengetahuan
dan kepercayaan yang memberikan dasar yang luas
untuk menetapkan pemecahan permasalahan manajerial. Filsafat manajemen
memberikan dasar bagi manajer. Seorang manajer memerlukan kepercayaan dan nilai
yang pokok untuk memberi petunjuk yang sesuai dan dapat dipercaya guna
menyelesaikan pekerjaan. Filsafat manajemen juga memberikan desain sehingga
seorang manajer dapat mulai berpikir. Filsafat manajemen amat berguna karena
dapat digunakan untuk memperoleh bantuan dan pengikut. Filsafat manajemen
memberikan pemikiran dan tindakan yang
menguntungkan dalam manajemen dan membantu kepada sifatnya yang dinamis dan
memberi tantangan.Dalam filsafat manajemen terkandung dasar pandangan hidup yang
mencerminkan keberadaan, identitas, dan implikasinya guna mewujudkan efisiensi
dan efektivitas dalam pekerjaan
manajemen. Untuk merealisasikan tujuan, diperlukan beberapa aktor penunjang
sehingga merupakan kombinasi yang terpadu, baik menyangkut individu maupun
kepentingan umum. Hal ini dimaksudkan adanya keseimbangan di antara faktor-faktor
yang diperlukan untuk mencapai suatu kekuatan untuk mengejar hasil yang
maksimal.Menurut Davis dan Filley dalam Maman Ukas terdapat faktor- faktor
dasar dalam filsafat manajemen yang diperlukan dan memiliki hubungan saling
ketergantungan satu sama lain dalam mencapai tujuan, yaitu:Faktor-faktor
dasar tersebut meliputi hal-hal berikut:1.
Kepentingan
umum, yaitu penyelenggaraan suatu organisasi harus tercermin deskripsi berbagai
kepentingan, baik pemilik, manajer ataupun bawahan, dan masyarakat.
2.
Tujuan
usaha, yaitu perwujudan aktivitas yang spesifik dari organisasi, baik
organisasi yang bertujuan mencari laba maupun organisasi yang tidak mencari
laba.
3.
Pimpinan
pelaksana, yaitu individu yang diberi kepercayaan untuk memimpin suatu usaha
dengan menggunakan otoritas yang telah diberikan kepadanya.
4.
Kebijakan,
yaitu pernyataan atau ketentuan umum yang menuntun atau menyalurkan pemikiran
menjadi pengambilan keputusan oleh bawahan, serta memberikan arah ke mana
organisasi tersebut akan dikemudikan.
5.
Fungsi,
yaitu aktivitas yang berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai. Setiap
organisasi sebagaimana hanya individu pasti memiliki tujuan yang akan dicapai.
6.
Faktor
dasar, yaitu meluputi faktor-faktor produksi atau turunan, baik berupa alam,
tenaga, modal, dan pendukungnya yang merupakan elemen harus ada dalam
menyelenggarakan organisasi.
7.
Struktur
organisasi, yaitu saluran yang menunjukkan kerja antara manajer dan bawahan dalam melaksanakan
pekerjaan disertai otoritas dan tanggung jawab.
8.
Prosedur,
yaitu tahapan tindakan yang harus ditempuh untuk menyelesaikan suatu pekerjaan
tertentu.
9.
Moral
kerja, yaitu kondisi mental dari individu atau kelompok yang menentukan sikap
bawahan dalam menerima pekerjaan dan mengoperasionalkannya dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan akhir.
C.
Ilmu Dan Seni Manajemen
Manajemen adalah ilmu dan seni untuk melakukan tindakan guna
mencapai tujuan. Manajemen sebagai ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang
disistematisasikan atau kesatuan pengetahuan yang terorganisasi. Batasan di
atas sebenarnya terlalu luas dan baru akan menjadi jelas apabila dapat
ditegaskan lebih lanjut arti yang detail mengetahui, dan arti tentang
sistematik dan organisasi yang digunakan dalam definisi itu. Manajemen sebagai
suatu ilmu dapat pula dilihat sebagai suatu pendekatan (approach) terhadap seluruh dunia empiris, yaitu dunia
yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat
diamati oleh indra manusia.Berdasarkan batasan yang telah dikemukakan di atas, kalau kita
bandingkan, kita akan memperoleh karakteristik pokok yang terdapat pada
pengertian ilmu itu, yaitu bersifat rasional, empiris, umum, dan akumulatif.1.
Bersifat rasional
Rasional adalah suatu sifat aktivitas berpikir yang ditundukkan
pada logika formal dalam mengikuti urutan berpikir silogisme.2.
Bersifat empiris
Dikatakan empiris karena kesimpulan yang diambil harus dapat
ditundukkan pada pemeriksaan atau pada verifikasi indra manusia.3.
Bersifat umum
Bersifat umum artinya kebenaran yang dihasilkan sebagai ilmu
tersebut dapat diverifikasi oleh peninjau ilmiah. Objek maupun metodenya dapat
dipelajari dan diikuti secara umum dan dapat diajarkan secara bersama.4.
Bersifat akumulatif
Bersifat akumulatif adalah apa yang dipelajari merupakan kelanjutan
dari ilmu yang telah dikembangkan sebelumnya. Selain itu, juga merupakan
kumpulan pengetahuan, baik ilmu teoritis maupun ilmu praktis yang terorganisasi
dan bertujuan untuk mencari kemaslahatan.Manajemen dikatakan sebagai suatu ilmu sehingga seorang manajer
juga harus memiliki sikap ilmiah seperti halnya sikap ilmiah yang harus
dimiliki para ilmuan. Sikap ilmiah yang harus dimiliki seorang manajer adalah
sebagai berikut.1.
Objektivitas
Bahwa dalam satu peninjauan yangdipentingkanadalah objeknya. Faktor
subjek dalam membuat deskripsi dan analisis seharusnya dilepaskan jauh-jauh
meskipun tidak mungkin untuk mendapatkan objektivitas yang absolut. Hal itu
disebabkan ilmu itu sendiri merupakan hasil rekayasa manusia sebagai subjek
yang sedikit banyak akan memberikan pengaruhnya.2.
Serba relative
Seorang manajer sebagai ilmuan diharuskan menerima perubahan yang
terjadi dan memberikan dampak terhadap masa berlakunya teori-teori yang telah mereka miliki,
dikarnakan berlakunya teori yang mereka
miliki tidaklah mutlak kebenaranya namun bisa saja teroi yang mereka
lakukan digugurkan oleh teori-teori lain.3.
Skeptif
Merupakan sikap ragu atas pertanyaan yang belum cukup kuat dasar
pembuktianya, manajer sebagai yang memeilikisikap ilmuan harus selalu hati hati
dan teliti didalam memberikan pernyataan ilmiah.4.
Kesabaran intelektual
Merupakan sikap mampu menahan diri dan tidak menyerah terhadap
tekanan dalam menyatakan suatu pendirian ilmiah karna memang belum selesai dan
belum lengkaphasil yang dicapai.5.
Kesederhanaan
Kesederhanaan dalam sikap ilmiah adalah merupakan kesederhanaan
dalam cara berpikir, cara menyatakan dan cara pembuktian.6.
Tidak memihak pada etik
Ilmu tidak memiliki tujuan dan tugas untuk membuat penilaian
tentang hal tang baik dan yang buruk melainkan ilmu memiliki tugas untuk
mengemukakan hal-hal yang salah dan yang benar secara nisbi.Manajemen sebagai seni bukan
diartikan seni dalam arti formal yang biasa dihubungkan dengan seni musik,
sastra, tari, drama, patung, lukis, dan sebagainya. Dengan demikian, bukan berarti bahwa untuk
menjadi pemimpin yang baik harus menjadi seorang seniman, atau seorang pemimpin
minimal harus menguasai salah satu cabang kesenian seperti menari, menyanyi,
dan melukis.Yang dimaksud dengan seni di sini adalah seni dalam pengertian yang
lebih luas dan umum, yaitu merupakan keahlian, kemahiran, kemampuan, serta
keterampilan dalam menerapkan prinsip, metode, dan teknik dalam menggunakan
sumber daya manusia dan sumber daya alam (human and natural resources) secara efektif dan efisien untuk mencapai
tujuan.
D.
Manajemen, Manajer dan KepemimpinanBatasan manajemen yang telah dideskripsikan dan dijadikan pegangan
dalam studi. Selanjutnya adalah seni dan ilmu dalam perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan
mekanisme kerja untuk mencapai tujuan. Berdasarkan definisi tersebut berarti manajer
adalah seorang yang bertindak sebagai perencana, pengorganisasi, pengarah,
pemotivasi, serta pengendali orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
Sedangkan kepemimpinan adalah sikap dan prilaku untuk mempengaruhi para
bawahan agar mereka mampu bekerja sama sehingga dapat bekerja secara lebih
efisien dan efektif. Secara singkat kepemimpinan adalah sifat yang harus
dimiliki oleh perencana, pengorganisasi, pengarah, pemotivasi, dan pengendali
untuk mempengaruhi orang dan mekanisme kerja guna mencapai tujuan.Jelaslah
kiranya bahwa manajer untuk mengelola organisasinya agar efisien dan efektif
harus memiliki jiwa, sifat, perilaku, dan karakter kepemimpinan. Manajemen
adalah seni, ilmu, dan prosesnya,
manajer adalah orangnya, dan kepemimpinan adalah sifat atau jiwanya.
E.
Konsep Manajemen
Agar aktivitas yang dijalankan suatu perusahaan atau organisasi
yang sangat kompleks dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, suatu bisnis
harus dikelola secara profesionaldan amanah. Dalam manajemen terdiri atas tiga
tingkatan yaitu ;1.
Top management (manajemen puncak) yaitu manajemen eksekutif yang terdiri dari
presiden direktur, wakil presiden direktur dan eksekutif yang bertanggungjawab
berbagai fungsi seperti pemasaran, pembelian, perekayasaan (engineering),
pabrikasi, keuangan dan akuntansi. Aktivitas manajemen eksekutif berkaitan
dengan keputusan dan kebijakan jangka panjang suatu perusahaan atau organisasi,
misalnya keputusan tentang ekspansi, pengembangan perusahaan, pembagian
deviden, dan lain-lain.
2.
Midle
management (manajemen
menengah) yang meliputi departemen, manajer devisi, manajer cabang. Aktivitas
manajemen tingkat menengah berkaitan dengan keputusan dan kebijakan jangka
menengah suatu perusahaan atau organisasi, misalnya keputusan tentang
peningkatan kualitas produk, redesain produk, pengembangan produk, pengembangan
daerah pemasaran dan lain-lain.
3.
Lower
or operation management (manajemen operasi) yang terdiri dari para penyelia (supervisor)
mandor, kepala regu dan yang setingkat. Aktivitas manajemen operasi ini
berkaitan dengan keputusan dan kebijakan jangka pendek suatu perusahaan atau
organisasi, misalnya pencapaian target produksi pada periode tertentu,
peningkatan produktivitas, efisiensi, dan lain-lain.
F.
Sumber Daya Manajemen
Terdapat empat bentuk sumber daya (Dubrin, 1990:13), yaitu sebagai
berikut.1.
Human
resources
Human resources adalah pekerja
yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan. Pencapaian tujuan manajer
dipengaruhi oleh pekerja yang mereka pilih.
2.
Financial
resources
Financial resources merupakan
uang yang digunakan manajer dan organisasi untuk membiayai pekerjaan guna
mencapai tujuan organisasi.
3.
Physical
resourcesPhysical resources merupakan
barang dan bangunan, termasuk bahan baku, ruang kantor, fasilitas produksi, dan
peralatan kantor yang dipergunakan untuk beroperasinya organisasi.
4.
Informational
resourcesInformasional resources merupakan
data yang digunakan manajer dan organisasi sebagai dasar pertimbangan untuk
menjalankan pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi. G.
Fungsi dan Proses Manajemen
Fungsi manajemen yaitu menentukan tujuan perusahaan. Jika anda
pergi tanpa tujuan yang jelas, maka setiap jalan akan membawa anda ke tujuan
dan tujuan itu tidak akan pernah dapat tercapai. Kalaupun tercapai hasilnya
tidak akan optimal, oleh karena itu perusahaan atau organisasi didirikan harus
memiliki tujuan (objective) dan sasaran (goal). Karena organisasi
eksis untuk mencapai tujuan, sesorang harus mendefinisikan tujuan-tujuan ini
dan alat atau metode, cara, dan strategi dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan,
maka di sinilah seorang pemimpin yang akam berperan. Manajemen perusahaan
memerlukan pelaksanaan yang berkelanjutan sesuai dengan tanggung jawab
manajerial. Tanggungjawab-tanggungjawab tersebut secara kolektif sering disebut
sebagai fungsi manajemen. Dan Proses manajemen adalah seperangkat
aktivitas-aktivitas yang digunakan oleh manajemen untuk melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, staffing, leading, and
controlling.1.
Planning (Perencanaan)
Perencanaan
merupakan langkah pertama yang harus dilakukan seorang manajer. Fungsi planning
mencangkup mendefinisikan cara organisasi, mengembangkan strategi menyeluruh
untuk mencapai tujuan dan mengembangkan hierarki komprehensif dan rencana untuk
mengintegrasikan dan mengoordinasikan kegiatan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.Ada lima
pertanyaan yang harus dijawab dalam proses penyusunan perencanaan secara
lengkap :a.
What
business are you in ?
b.
Where
are you going ?
c.
Where
are you now ?
d.
How
do you get there ?
e.
How
are you progresing ?
Unsur-unsur
yang perlu ada dalam perencanaan adalah :a.
Kebijaksanaan
b.
Prosedur
c.
Kemajuan
yang diharapkan
d.
Program
2.
Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian
merupakan tanggungjawab manajer untuk mendesain struktur organisasi dan
mengatur pembagian pekerjaan. Termasuk mempertimbangkan apa tugas yang harus
dilakukan, siapa melakukan, bagaimana tugas dikelompok-kelompokkan, siapa
melapor kepada siapa, dan dimana keputusan dibuat. Pengorganisasian merupakan
persiapan sebelum pekerjaan sebenarnya dilakukan.Ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan agar diperoleh bentuk struktur organisasi yang
efisien, yaitu :a.
Ada
spesialisasi dan pembagian kerja.
b.
Ada
pendelegasian wewenang yang yang jelas.
c.
Ada
rentang kembali yang sesuai dengan kemampuan supervisi seseorang.
d.
Adanya
proses pendelegasian dan prosespengintregasian.
e.
Adanya
unsur lini dan staf.
3.
Staffing
(Penataan staf)
Penataan staf
merupakan pekerjaan manajer untuk mengisi jabatan yang tersedia dalam
organisasi. Sementara itu, kinerja seorang manajer sangat dipengaruhi oleh
kemampuan orang-orang yang membantunya. Oleh karena itu, manajer harus cermat
dalam memilih orang untuk didudukkan dalam suatu jabatan agar dapat membantu
mencapai tujuan organisasi.4.
Leading
(Kepemimpinan)
Leading
atau memimpin merupakan fungsi manajer untuk mengarahkan dan
mengoordinasikan orang untuk menjalankan pekerjaan agar tujuan dapat dicapai. Manajer
memotivasi pekerja, mengarahkan aktivitas orang lain, memilih saluran
komunikasi yang efektif, atau menyelesaikan konflik di antara anggota, dan
mereka terikat untuk memimpin bawahan untuk mewujudkan tujuan organisasi.
5.
Controlling (Pengendalian)
Controlling
merupakan aktifitas untuk meyakinkan bahwa semua hal berjalan
seperti seharusnya dan memonitor kinerja organisasi. Kinerja aktual harus
dibandingkan dengan tujuan yang ditetapakan sebelumnya. Jika terdapat deviasi
signifikan, dilakukan koreksi dan dikembalikan ke jalur yang tepat. Monitoring
merupakan alat untuk mengontrol. Dengan demikian, controlling melekukan
koreksi terhadap pelaksanaan dan untuk mengetahui apakah tujuan dapat dicapai.Dalam aktivitas pengendalian, hal-hal berikut dilakukan :a)
Mengukur
prestasi kerja berdasarkan standar dan metode pengukuran prestasi.
b)
Menilai
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan melakukan tindakan koreksi.
c)
Melakukan
tinjauan terhadap perencanaan, strategi, dan kebijakan perusahaan.
H.
Keterampilan Manajemen
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan
bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga
keterampilan tersebut adalah:
1.
Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus
memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi
kemajuan organisasi. Gagasan atau
ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana
kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide
menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses
perencanaan atauplanning. Oleh karena itu, keterampilan
konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2.
Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity
skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga
perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan
berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan.
Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan
yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan
akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka
kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan
manajemen atas, menengah, maupun bawah.3.
Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal
bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan
kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan
program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Sumber :
0 komentar:
Post a Comment