Thursday, March 19, 2015

Konsep Dasar Manajemen

A.     Pengertian Manajemen
Secara etimologi kata menajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu manus yang memiliki arti tangan dan agere yang berarti melakukan. Selanjudnya kedua kata tersebut digabung menjadi satu sehingga menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Dari kata managere kemudian diterjemahkan kedalam Bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan  kata benda management , dan untuk orang yang melakukan kegiatan ini disebut manager. Dan pada akhirnya, management diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia manajemen atau pengelolaan.
Sedangkan secara bahasa terdapat berbagai pendapat, meskipun pada dasarnya memiliki makna yang memiliki kesamaan.1.      Mary Parker Follet menyatakan bahwa manajemen adalah the art of getting done through people, yaitu suatu seni untuk mendapatkan segala sesuatu dilakukan melalui orang lain. Hal ini meminta perhatian pada kenyataan bahwa manajer mencapai tujuan organisasi dengan mengatur orang lain untuk melakukan pekerjaan yang diperlukan, tanpa melakukan pekerjaannya sendiri.
2.      Dubrin (1990) mengartikan manajemen sebagai suatu proses menggunakan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi melalui fungsi planning dan decision making, organizing, leading, dan controlling.
3.   Stoner dan Freeman (1986), manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, memimpin, dan mengawasi pekerja anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi yang tersedia untuk mencapai tujuan organisasi.
4.          Kadarman et.al (1991), manajemen adalah suatu rentetan langkah yang terpadu untuk mengembangkan suatu organisasi sebagai suatu sistem yang bersifat sosio-ekonomi-teknis; dimana sistem adalah suatu kesatuan dinamis yang terdiri dari bagian-bagian yang berhubungan secara organik; dinamis berarti bergerak, berkembang kearah suatu tujuan; sosio (sosial) yang berarti bergerak di dalam dan yang menggerakkan sistem itu adalah manusia; dan teknis berarti dalam kegiatan dipakai harta, alat-alat dan cara-cara tertentu.
5.      Jhon F. Mee (1962), manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal, demikian pula mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan maksimal baik bagi pimpinan maupun para pekerja serta memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada masyarakat.
6.      George R. Terry (1966), manajemen adalah proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang masing-masing bidang tersebut digunakan baik ilmu pengetahuan maupun keahlian dan yang diikuti secara berurutan dalam rangka usaha mencapai sasaran yang telah ditetapkan semula.
Jadi, dapat disimpukan bahwa manajemen yaitu serangkaian proses yang mana pada ujungnya proses tersebut dapat mengarah atau mencapai tujuan dari perusahaan.

B.    Filsafat Manajemen
Filsafat manajemen adalah bagian yang terpenting dari pengetahuan dan kepercayaan yang memberikan dasar yang luas  untuk menetapkan pemecahan permasalahan manajerial. Filsafat manajemen memberikan dasar bagi manajer. Seorang manajer memerlukan kepercayaan dan nilai yang pokok untuk memberi petunjuk yang sesuai dan dapat dipercaya guna menyelesaikan pekerjaan. Filsafat manajemen juga memberikan desain sehingga seorang manajer dapat mulai berpikir. Filsafat manajemen amat berguna karena dapat digunakan untuk memperoleh bantuan dan pengikut. Filsafat manajemen memberikan pemikiran dan tindakan  yang menguntungkan dalam manajemen dan membantu kepada sifatnya yang dinamis dan memberi tantangan.
Dalam filsafat manajemen terkandung dasar pandangan hidup yang mencerminkan keberadaan, identitas, dan implikasinya guna mewujudkan efisiensi dan efektivitas dalam  pekerjaan manajemen. Untuk merealisasikan tujuan, diperlukan beberapa aktor penunjang sehingga merupakan kombinasi yang terpadu, baik menyangkut individu maupun kepentingan umum. Hal ini dimaksudkan adanya keseimbangan di antara faktor-faktor yang diperlukan untuk mencapai suatu kekuatan untuk mengejar hasil yang maksimal.
Menurut Davis dan Filley dalam Maman Ukas terdapat faktor- faktor dasar dalam filsafat manajemen yang diperlukan dan memiliki hubungan saling ketergantungan satu sama lain dalam mencapai tujuan, yaitu:Faktor-faktor dasar tersebut meliputi hal-hal berikut:1.      Kepentingan umum, yaitu penyelenggaraan suatu organisasi harus tercermin deskripsi berbagai kepentingan, baik pemilik, manajer ataupun bawahan, dan masyarakat.
2.      Tujuan usaha, yaitu perwujudan aktivitas yang spesifik dari organisasi, baik organisasi yang bertujuan mencari laba maupun organisasi yang tidak mencari laba.
3.      Pimpinan pelaksana, yaitu individu yang diberi kepercayaan untuk memimpin suatu usaha dengan menggunakan otoritas yang telah diberikan kepadanya.
4.      Kebijakan, yaitu pernyataan atau ketentuan umum yang menuntun atau menyalurkan pemikiran menjadi pengambilan keputusan oleh bawahan, serta memberikan arah ke mana organisasi tersebut akan dikemudikan.
5.      Fungsi, yaitu aktivitas yang berhubungan dengan tujuan yang akan dicapai. Setiap organisasi sebagaimana hanya individu pasti memiliki  tujuan yang akan dicapai.
6.      Faktor dasar, yaitu meluputi faktor-faktor produksi atau turunan, baik berupa alam, tenaga, modal, dan pendukungnya yang merupakan elemen harus ada dalam menyelenggarakan organisasi.
7.      Struktur organisasi, yaitu saluran yang menunjukkan kerja antara  manajer dan bawahan dalam melaksanakan pekerjaan disertai otoritas dan tanggung jawab.
8.      Prosedur, yaitu tahapan tindakan yang harus ditempuh untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu.
9.      Moral kerja, yaitu kondisi mental dari individu atau kelompok yang menentukan sikap bawahan dalam menerima pekerjaan dan mengoperasionalkannya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan akhir.

C.    Ilmu Dan Seni Manajemen
Manajemen adalah ilmu dan seni untuk melakukan tindakan guna mencapai tujuan. Manajemen sebagai ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan atau kesatuan pengetahuan yang terorganisasi. Batasan di atas sebenarnya terlalu luas dan baru akan menjadi jelas apabila dapat ditegaskan lebih lanjut arti yang detail mengetahui, dan arti tentang sistematik dan organisasi yang digunakan dalam definisi itu. Manajemen sebagai suatu ilmu dapat pula dilihat sebagai suatu pendekatan (approach)  terhadap seluruh dunia empiris, yaitu dunia yang terikat oleh faktor ruang dan waktu, dunia yang pada prinsipnya dapat diamati oleh indra manusia.
Berdasarkan batasan yang telah dikemukakan di atas, kalau kita bandingkan, kita akan memperoleh karakteristik pokok yang terdapat pada pengertian ilmu itu, yaitu bersifat rasional, empiris, umum, dan akumulatif.1.      Bersifat rasional
Rasional adalah suatu sifat aktivitas berpikir yang ditundukkan pada logika formal dalam mengikuti urutan berpikir silogisme.2.      Bersifat empiris
Dikatakan empiris karena kesimpulan yang diambil harus dapat ditundukkan pada pemeriksaan atau pada verifikasi indra manusia.3.      Bersifat umum
Bersifat umum artinya kebenaran yang dihasilkan sebagai ilmu tersebut dapat diverifikasi oleh peninjau ilmiah. Objek maupun metodenya dapat dipelajari dan diikuti secara umum dan dapat diajarkan secara bersama.4.      Bersifat akumulatif
Bersifat akumulatif adalah apa yang dipelajari merupakan kelanjutan dari ilmu yang telah dikembangkan sebelumnya. Selain itu, juga merupakan kumpulan pengetahuan, baik ilmu teoritis maupun ilmu praktis yang terorganisasi dan bertujuan untuk mencari kemaslahatan.
Manajemen dikatakan sebagai suatu ilmu sehingga seorang manajer juga harus memiliki sikap ilmiah seperti halnya sikap ilmiah yang harus dimiliki para ilmuan. Sikap ilmiah yang harus dimiliki seorang manajer adalah sebagai berikut.1.      Objektivitas
Bahwa dalam satu peninjauan yangdipentingkanadalah objeknya. Faktor subjek dalam membuat deskripsi dan analisis seharusnya dilepaskan jauh-jauh meskipun tidak mungkin untuk mendapatkan objektivitas yang absolut. Hal itu disebabkan ilmu itu sendiri merupakan hasil rekayasa manusia sebagai subjek yang sedikit banyak akan memberikan pengaruhnya.2.      Serba relative
Seorang manajer sebagai ilmuan diharuskan menerima perubahan yang terjadi dan memberikan dampak terhadap masa berlakunya  teori-teori yang telah mereka miliki, dikarnakan berlakunya teori yang mereka  miliki tidaklah mutlak kebenaranya namun bisa saja teroi yang mereka lakukan digugurkan oleh teori-teori lain.3.      Skeptif
Merupakan sikap ragu atas pertanyaan yang belum cukup kuat dasar pembuktianya, manajer sebagai yang memeilikisikap ilmuan harus selalu hati hati dan teliti didalam memberikan pernyataan ilmiah.4.      Kesabaran intelektual
Merupakan sikap mampu menahan diri dan tidak menyerah terhadap tekanan dalam menyatakan suatu pendirian ilmiah karna memang belum selesai dan belum lengkaphasil yang dicapai.5.      Kesederhanaan
Kesederhanaan dalam sikap ilmiah adalah merupakan kesederhanaan dalam cara berpikir, cara menyatakan dan cara pembuktian.6.      Tidak memihak pada etik
Ilmu tidak memiliki tujuan dan tugas untuk membuat penilaian tentang hal tang baik dan yang buruk melainkan ilmu memiliki tugas untuk mengemukakan hal-hal yang salah dan yang benar secara nisbi.Manajemen sebagai  seni bukan diartikan seni dalam arti formal yang biasa dihubungkan dengan seni musik, sastra, tari, drama, patung, lukis, dan sebagainya.  Dengan demikian, bukan berarti bahwa untuk menjadi pemimpin yang baik harus menjadi seorang seniman, atau seorang pemimpin minimal harus menguasai salah satu cabang kesenian seperti menari, menyanyi, dan melukis.Yang dimaksud dengan seni di sini adalah seni dalam pengertian yang lebih luas dan umum, yaitu merupakan keahlian, kemahiran, kemampuan, serta keterampilan dalam menerapkan prinsip, metode, dan teknik dalam menggunakan sumber daya manusia dan sumber daya alam (human and natural resources)  secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.

D.    Manajemen, Manajer dan KepemimpinanBatasan manajemen yang telah dideskripsikan dan dijadikan pegangan dalam studi. Selanjutnya adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan. Berdasarkan definisi tersebut berarti manajer adalah seorang yang bertindak sebagai perencana, pengorganisasi, pengarah, pemotivasi, serta pengendali orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan. Sedangkan kepemimpinan adalah sikap dan prilaku untuk mempengaruhi para bawahan agar mereka mampu bekerja sama sehingga dapat bekerja secara lebih efisien dan efektif. Secara singkat kepemimpinan adalah sifat yang harus dimiliki oleh perencana, pengorganisasi, pengarah, pemotivasi, dan pengendali untuk mempengaruhi orang dan mekanisme kerja guna mencapai tujuan.
Jelaslah kiranya bahwa manajer untuk mengelola organisasinya agar efisien dan efektif harus memiliki jiwa, sifat, perilaku, dan karakter kepemimpinan. Manajemen adalah seni, ilmu, dan prosesnya,  manajer adalah orangnya, dan kepemimpinan adalah sifat atau jiwanya.

E.    Konsep Manajemen
Agar aktivitas yang dijalankan suatu perusahaan atau organisasi yang sangat kompleks dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, suatu bisnis harus dikelola secara profesionaldan amanah. Dalam manajemen terdiri atas tiga tingkatan yaitu ;1.      Top management (manajemen puncak) yaitu manajemen eksekutif yang terdiri dari presiden direktur, wakil presiden direktur dan eksekutif yang bertanggungjawab berbagai fungsi seperti pemasaran, pembelian, perekayasaan (engineering), pabrikasi, keuangan dan akuntansi. Aktivitas manajemen eksekutif berkaitan dengan keputusan dan kebijakan jangka panjang suatu perusahaan atau organisasi, misalnya keputusan tentang ekspansi, pengembangan perusahaan, pembagian deviden, dan lain-lain.
2.      Midle management (manajemen menengah) yang meliputi departemen, manajer devisi, manajer cabang. Aktivitas manajemen tingkat menengah berkaitan dengan keputusan dan kebijakan jangka menengah suatu perusahaan atau organisasi, misalnya keputusan tentang peningkatan kualitas produk, redesain produk, pengembangan produk, pengembangan daerah pemasaran dan lain-lain.
3.      Lower or operation management  (manajemen operasi) yang terdiri dari para penyelia (supervisor) mandor, kepala regu dan yang setingkat. Aktivitas manajemen operasi ini berkaitan dengan keputusan dan kebijakan jangka pendek suatu perusahaan atau organisasi, misalnya pencapaian target produksi pada periode tertentu, peningkatan produktivitas, efisiensi, dan lain-lain.

F.    Sumber Daya Manajemen
Terdapat empat bentuk sumber daya (Dubrin, 1990:13), yaitu sebagai berikut.1.      Human resources
Human resources adalah pekerja yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan. Pencapaian tujuan manajer dipengaruhi oleh pekerja yang mereka pilih.
2.      Financial resources
Financial resources merupakan uang yang digunakan manajer dan organisasi untuk membiayai pekerjaan guna mencapai tujuan organisasi.
3.      Physical resourcesPhysical resources merupakan barang dan bangunan, termasuk bahan baku, ruang kantor, fasilitas produksi, dan peralatan kantor yang dipergunakan untuk beroperasinya organisasi.
4.      Informational resourcesInformasional resources merupakan data yang digunakan manajer dan organisasi sebagai dasar pertimbangan untuk menjalankan pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi.
 G.     Fungsi dan Proses Manajemen
Fungsi manajemen yaitu menentukan tujuan perusahaan. Jika anda pergi tanpa tujuan yang jelas, maka setiap jalan akan membawa anda ke tujuan dan tujuan itu tidak akan pernah dapat tercapai. Kalaupun tercapai hasilnya tidak akan optimal, oleh karena itu perusahaan atau organisasi didirikan harus memiliki tujuan (objective) dan sasaran (goal). Karena organisasi eksis untuk mencapai tujuan, sesorang harus mendefinisikan tujuan-tujuan ini dan alat atau metode, cara, dan strategi dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan, maka di sinilah seorang pemimpin yang akam berperan. Manajemen perusahaan memerlukan pelaksanaan yang berkelanjutan sesuai dengan tanggung jawab manajerial. Tanggungjawab-tanggungjawab tersebut secara kolektif sering disebut sebagai fungsi manajemen. Dan Proses manajemen adalah seperangkat aktivitas-aktivitas yang digunakan oleh manajemen untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yaitu planning, organizing, staffing, leading, and controlling.
1.      Planning (Perencanaan)
Perencanaan merupakan langkah pertama yang harus dilakukan seorang manajer. Fungsi planning mencangkup mendefinisikan cara organisasi, mengembangkan strategi menyeluruh untuk mencapai tujuan dan mengembangkan hierarki komprehensif dan rencana untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.Ada lima pertanyaan yang harus dijawab dalam proses penyusunan perencanaan secara lengkap :a.       What business are you in ?
b.      Where are you going ?
c.       Where are you now ?
d.      How do you get there ?
e.       How are you progresing ?
Unsur-unsur yang perlu ada dalam perencanaan adalah :a.       Kebijaksanaan
b.      Prosedur
c.       Kemajuan yang diharapkan
d.      Program
 2.      Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian merupakan tanggungjawab manajer untuk mendesain struktur organisasi dan mengatur pembagian pekerjaan. Termasuk mempertimbangkan apa tugas yang harus dilakukan, siapa melakukan, bagaimana tugas dikelompok-kelompokkan, siapa melapor kepada siapa, dan dimana keputusan dibuat. Pengorganisasian merupakan persiapan sebelum pekerjaan sebenarnya dilakukan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar diperoleh bentuk struktur organisasi yang efisien, yaitu :a.       Ada spesialisasi dan pembagian kerja.
b.      Ada pendelegasian wewenang yang yang jelas.
c.       Ada rentang kembali yang sesuai dengan kemampuan supervisi seseorang.
d.      Adanya proses pendelegasian dan prosespengintregasian.
e.       Adanya unsur lini dan staf.
 3.      Staffing (Penataan staf)
Penataan staf merupakan pekerjaan manajer untuk mengisi jabatan yang tersedia dalam organisasi. Sementara itu, kinerja seorang manajer sangat dipengaruhi oleh kemampuan orang-orang yang membantunya. Oleh karena itu, manajer harus cermat dalam memilih orang untuk didudukkan dalam suatu jabatan agar dapat membantu mencapai tujuan organisasi.4.      Leading (Kepemimpinan)
Leading atau memimpin merupakan fungsi manajer untuk mengarahkan dan mengoordinasikan orang untuk menjalankan pekerjaan agar tujuan dapat dicapai. Manajer memotivasi pekerja, mengarahkan aktivitas orang lain, memilih saluran komunikasi yang efektif, atau menyelesaikan konflik di antara anggota, dan mereka terikat untuk memimpin bawahan untuk mewujudkan tujuan organisasi.
5.      Controlling (Pengendalian)
Controlling merupakan aktifitas untuk meyakinkan bahwa semua hal berjalan seperti seharusnya dan memonitor kinerja organisasi. Kinerja aktual harus dibandingkan dengan tujuan yang ditetapakan sebelumnya. Jika terdapat deviasi signifikan, dilakukan koreksi dan dikembalikan ke jalur yang tepat. Monitoring merupakan alat untuk mengontrol. Dengan demikian, controlling melekukan koreksi terhadap pelaksanaan dan untuk mengetahui apakah tujuan dapat dicapai.
Dalam aktivitas pengendalian, hal-hal berikut dilakukan :a)      Mengukur prestasi kerja berdasarkan standar dan metode pengukuran prestasi.
b)      Menilai penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan melakukan tindakan koreksi.
c)      Melakukan tinjauan terhadap perencanaan, strategi, dan kebijakan perusahaan.

H.    Keterampilan Manajemen
Robert L. Katz  pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
1.     Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atauplanning. Oleh karena itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
2.     Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun bawah.3.     Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.

Sumber : 
Pandji Anoraga, Manajemen Bisnis, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2004
Siswanto, Pengantar Manajemen, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2005
Usman, Husaini, Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara, 2008
Wibowo, Manajemen Perubahan, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2007
Yusanto,  Muhammad Ismail, Pengantar Manajemen Syariat, Jakarta : Khairul Bayaan Press, 2003

0 komentar:

Post a Comment