Thursday, March 19, 2015

Sistem dan Proses Manajemen

A.     Sistem ManajemenBentuk umum suatu sistem terdiri atas input, proses, output, dan umpan balik. Umpan balik adalah hasil output untuk memperbaiki input yang akan datang. Sistem manajemen yang diterapkan oleh manajer dalam memimpin suatu organisasi (perusahaaan) tergantung pada karakter seorang manajer dan keadaan organisasi yang dipimpinya.Sistem-sistem manajemen itu dapat dibedakan atas:1.      Manajemen Bapak (Paternalistic Management).
2.      Manajemen Tertutup (Closed Management).
3.      Manajemen Terbuka (Open Management).
4.      Manajemen Demokrasi (Democratic Management).
 1.      Manajemen Bapak
Dalam system manajemen bapak ini diartikan bahwa setiap usaha dan aktivas organisasi para pengikut (bawahan ) selalu mengikut jejak bapak. Apa yang dikatakan (diperintakan) bapak itulah yang benar. Dalam hal ini tidak ada alternative lain kecuali menguikti bapak. Manajer telah mendapat charisma dari bawahan atau pengikutnya, sehingga para pengikut menganggap pemimpinnya itulah paling baik, paling pintar, dan paling benar.Kebaikan dan kelemahan manajemen bapak ini adalah sebagai berikut.Kebaikannya:Adalah jika bapak atau pemimpin tetap pada proporsi yang benar, pekerjaan dapat dengan cepat dikerjakan, sehingga tujuan tercapai dengan baik.Kelemahan :a.      Jika bapak tidak benar, perusahaan akan hancur karena bawahannya akan turut menyeleweng.
b.      Kemajuan organisasi terbatas, sebab hanya tergantung kepada kecakapan bapak, bawahan hanya merupakan robot saja.
c.     Kalau terjadi penggantian pimpinan maka pemimpin baru akan sulit untuk melakukan tugas-tugas kepemimpinan sebab para bawahan telah mengkultuskan pemimpin lamanya.
d.      Para bawahan menjadi orang-orang yes man saja, sehingga daya piker dan kreativitasnya tidak ada.
Di Indonesia tampak ada kecenderungan manajemen bapak ini artinya asal bapak senang (ABS). Hal ini perlu kita perbaiki. Asal bapak senang (ABS) pada dasarnya diciptakan oleh atasan/pemimpin, karena dia hanya mau menerima laporan-laporan yang baik-baik saja tanpa mengecek kebenarannya.

2.      Manajemen Tertutup
Dalam manajemen tertutup, manajer tidak memberitahukan atau menginformasikan keadaan perusahaan kepada para bawahannya walaupun dalam batas-batas tertentu saja. Keputusan-keputusan diambilnya tanpa melibatkan pertisipasi para bawahannya dalam proses pengambilan keputusan tersebut.
Kebaikannya:
1.      Kerahasiaan dan keadaan perusahaan sangat terjamin.
2.   Pengambilan keputusan cepat, karena tidak melibatkan pertisipasi para bawahan dalam proses pengambilan keputusan tersebut.
Keburukannya:
1.  Para bawahan/pengikut tidak mengetahui keadaan perusahaan, apakah untung atau rugi.
2.   Problem dan pemecahan masalah yang dihadapi perusahaan hanya dihadapi manajer.
3.   Tidak mempersiapkan kader-kader penggantinya di masa depan.
4.   Menimbulkan sikap apatis para bawahan terhadap masalah yang dihadapi perusahaan atau organisasi.
Manajemen tertutup ini biasanya diterapkan oleh seorang manajer otoriter, karena dia menganggap yang paling pintar, berkuasa, dan lain sebagainya. Falsafah kepemimpinannya adalah”bawahan untuk manajer (atasan)”.

3.      Manajemen Terbuka
Manajemen terbuka ini diterapkan dengan cara sebagai berikut.1.      Manajer (atasan) banyak menginformasikan keadaan (rahasia) perusahaan kepada para bawahannya, sehingga bawahan dalam batas-batas tertentu mengetahui keadaan perusahaan (organisasi). Dan semakin tinggi kedudukan bawahan maka semakin banyak ia mengetahui keadaan perusahaan (organisasi). Dan semakin tinggi kedudukan bawahan maka semakin tinggi ia mengetahui rahasia perusahaan (organisasi), tetapi top manajer (rahasia jabatan) selalu dipegang teguh oleh manajer (atasan).
2.      Seorang manajer sebelum mengambil keputusan, terlebih dahulu memberikan kesempatan kepada para bawahannya untuk mengemukakan saran-saran dan pendapat-pendapatnmya. Tegasnya, manajer mengajak para bawahan untuk ikut berpartisipasi dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Keputusan terakhir tetap berada di tangan manajer.
 Manajemen terbuka ini mempunyai kebaikan dan keburukan sebagai berikut.Kebaikan-kebaikannya:1.      Para bawahan ikut serta memikirkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi organisasi (perusahaan) dan ikut pula memikirkan cara-cara pemecahan masalah-masalah yang dihadapi dan mengembangkan usaha-usaha organisasi.
2.      Para bawahan mengetahui arah yang diambil organisasi, sehingga jika telah menjadi keputusan mereka tidak ragu-ragu lagi untuk melaksanakannya.
3.      Para bawahan akan lebih bergairah dan berpartisipasi tinggi pada tugas-tugasnya.
4.      Para bawahan terbina dan terlatih, sehingga pengkaderan berkembang dan kesinambungan (regenerasi) terjamin.
5.      Akan menimbulkan suatu kompetisi yang sehat sambil mereka berlomba-lomba mengembangkan kecakapan dan kemampuannya.
6.      Akan menimbulkan kerja sama yang semakin baik dan hubungan-hubungan yang semakin harmonis.
7.      Akan menimbulkan perasaan senasib dan sepenanggungan serta solidaritas yang semakin baik.

Keburukan-keburukannya:1.      Pengambilan keputusan lama, bertele-tele, dan biaya semakin banyak,sebab diadakan pertemuan-pertemuan.
2.      Rahasia keadaan organisasi/perusahaan kurang terjamin, karena ada kemungkinan para pejabat yang mengikuti pertemuan membocorkan.
3.      Kecakapan dan kepemimpinan manajer akan diketahui para bawahan sehingga wibawanya berkurang.
Perlu diperhatikan, bahwa bawahan yang diikut sertakan dalam pertemuan-pertemuan harus di dasarkan atas kedudukan pejabat dan tingkat kerahasiaan masalah-masalah yang akan diputuskan. Manajemen terbuka ini biasanya diterapkan oleh manajer paratisipatif karena “ falsafah kepemimpinannya adalah manajer (atasan) itu untuk bawahan”.

4.      Manajemen Demokrasi
Pelaksanaan manajemen demokrasi hampir sama dengan manajemen terbuka khususnya dalam proses pengambilan keputusan, di mana para anggota/bawahan diajak dan diikutsertakan berpartisipasi memberikan saran-saran, pemikiran-pemikiran, dan cara-cara pemecahan terhadap masalah-masalah yang dihadapi.Perbedaan manajemen demokrasi dengan manajemen terbuka, terletak pada:1.      Manajemen demokrasi hanya dapat dilakukan dalam suatu organisasi, jika setiap anggotanya mempunyai hak suara yang sama, seperti MPR, DPR, koperasi, dan lain-lainnya. Sedangkan manajemen terbuka dapat dilaksanakan dalam organisasi/perisahaan.
2.      Dalam manajemen demokrasi setiap anggota”ikut menetapkan keputusan” berdasarkan suara terbanyak (keputusan bersama), sedang dalam manajemen terbuka”keputusan”hanya ditetapkan oleh manajer (pimpinan) saja, jadi bawahan tidak ikut menetapkan keputusan.
Kebaikan dan keburukan manajemen demokrasi, antara lain adalah:Kebaikan-kebaikannya:1.      Keputusan yang diambil relative lebih baik, karena dipikirkan dan diputuskan oleh orang banyak.
2.      Kecenderungan untuk bertindak otoriter dapat dihindarkan.
3.      Keputusan yang diambil dipertanggungjawabkan oleh para anggota.
4.      Ruang lingkup dan arah keputusan diketahui oleh masyarakat.
Keburukan-keburukanya:1.      Biaya, waktu untuk mengambil keputusancukup lama, bahkan bertele-tele sebab pemikiran-pemikiran para anggota tidak sama dan sering beradu argumentasi.
2.      Adanya tirani minoritas dari para anggota, misalnya:
a.       Minoritas yang kalah suara dengan terpaksa menyetujui keputusan yang ditetapkan.
b.      Sekelompok minoritas karena kelihaian dan kecakapannya berargumentasi maka ia dapat mempengaruhi para anggota hanya memikirkan pendapatnya, ide-idenya untuk disetujui menjadi suatu keputusan.
c.       Kelicikan pimpinan siding mengarahkan rapat dalam menggolkan keputusan, misalnya dengan menanyakan “siapa yang tidak setujuj acunngkan tangan”biasanya orang akan ragu-ragu mengacungkan tangannya sebelum melirik ke kiri dan ke kanan.
Sistem manajemen demokrasi ini dikenal atas”Manajemen Demokrasi Barat dan Demokrasi Pancasila” yang perbedaannya hanya bersifat gradual saja, yaitu: Dalam Manajemen Demokrasi Barat (MDB), keputusan yang diambil selalu berdasarkan atas jumlah suara terbanyak saja. Jika jumlah suara seimbang (50%: 50%) maka masalah itu tidak jadi diputuskan . Manajemen Demokrasi Pancasila (MDP), keputusan diambil berdasarkan atas musyawarah dan mufakat untuk memperoleh kebulatan pendapat/suara. Jika kebulatan pendapat tidak tercapai, barulah pengambilan keputusan dilakukan melalui voting dan keputusan diambil berdasarkan jumlah suara terbanyak. Jadi, dalam MDP pengambilan keputusan lebih menekankan atas musyawarah dan mufakat. Jika terpaksa, voting baru dilakukan.Menurut hemat penulis, MDP lebih baik dan lebih manusiawi daripada MDB, karena:1.      Dalam MDP, mayoritas selalu menghargai pendapat minoritas (musyawarah dan mufakat), sedang MDB, mayoritas tidak memperhatikan pendapat minoritas (voting).
2.      MDP,selalu berusaha menghindari tirani minoritas dengan cara musyawarah dan mufakat untuk memperoleh kebulatan pendapat dalam menetapkan keputusan; sedang MDB tidak memperhatikan tirani minoritas sebab keputusan selalu ditetapkan berdasarkan voting suara terbanyak.
3.      Dalam MDP, mayoritas bukan bertindak sebagai superpower terhadap minoritas, melainkan memperlakukan minoritas sebagai partner kerja sama. Sedang MDB, mayoritas merupakan superpower terhadap minoritas, karena minoritas dianggap oposisi saja.
Dari keempat system manajemen di atas tidak satu pun yang mempunyai keunggulan mutlak, sebab sama-sama mempunyai kebaikan dan keburukannya.

B.     Proses Manajemen
Suatu proses merupakan suatu aktivitas yang satu sama lainnya saling bersusulan. Proses adalah suatu cara sistematis untuk menjalankan suatu pekerjaan. Proses manajemen adalah suatu rangkaian aktivitas yang harus dilakukan oleh seorang manajer dalam suatu organisasi.Tahapan proses manajemen meliputi :1.      Perencanaan (Planning)
2.      Pengorganisasian (Organizing)
3.      Penataan Staf (Staffing)
4.      Pengarahan (Directing)
5.      Pemotivasian (Motivating)
6.      Pengendalian (Controlling) 1.      Perencanaan (Planning)
Perencanaan merupakan langkah pertama yang harus dilakukan seorang manajer. Fungsi planning mencangkup mendefinisikan cara organisasi, mengembangkan strategi menyeluruh untuk mencapai tujuan dan mengembangkan hierarki komprehensif dan rencana untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan kegiatan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Ada tiga jenis rencana yang dapat diidentifikasi dalam suatu organisasi yaitu: pertama rencana strategik (strategic plans) diformulasikan pada manajer tingkat puncak, memberi gambaran yang paling luas mengenai perusahaan dan lingkungannya, dengan rentang waktu yang tidak beraturan oleh proses yang tidak sistematis, dimulai dengan mengidentifikasian ancaman atau peluang dariluar organisasi. Perencanaan strategik mencangkup pengambilan keputusan yang paling mendasar yang menentukan masa depan perusahaan, produk dan cara pelanggan serta memiliki potensi untuk mengubah lingkungan diluar perusahaan. Kedua, rencana jangka panjang (long range plans) merupakan anggaran jangka panjang, biasanya memberikan waktu tiga sampai lima tahun ke depan. Ketiga, rencana jangka pendek (short range plans) seringkali disebut dengan anggaran, merupakan rencana yang cukup terinci dan menyeluruh untuk melakukan pembuatan serangkaian laporan keuangan yang dianggarkan dari satu kesatuan usaha dimasa yang akan datang. Rencana tersebut disusun secara sistematis, yang bersifat kuantitatif, dinyatakan dalam kesatuan keuangan. Contoh anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran biaya produksi, anggaran laba, anggaran neraca dan lain-lain.Ada lima pertanyaan yang harus dijawab dalam proses penyusunan perencanaan secara lengkap :a.       What business are you in ?
b.      Where are you going ?
c.       Where are you now ?
d.      How do you get there ?
e.       How are you progresing ?
Unsur-unsur yang perlu ada dalam perencanaan adalah :a.       Kebijaksanaan
b.      Prosedur
c.       Kemajuan yang diharapkan
d.      Program
 2.      Pengorganisasian (Organizing)
Organisasidalam arti statis adalah skema, bentuk, bagan yang menunjukkan hubungan diantara fungsi serta otoritas dan tanggung jawab yang berhubungan satu sama lain dari individu yang diberi tugas atau tanggung jawab atas setiap fungsi yang bersangkutan. Sedangkan dalam arti dinamis adalah proses pendistribusian pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh individu atau kelompok dengan otoritas yang diperlukan untuk pengoperasian. Pengorganisasian merupakan tanggungjawab manajer untuk mendesain struktur organisasi dan mengatur pembagian pekerjaan. Termasuk mempertimbangkan apa tugas yang harus dilakukan, siapa melakukan, bagaimana tugas dikelompok-kelompokkan, siapa melapor kepada siapa, dan dimana keputusan dibuat. Pengorganisasian merupakan persiapan sebelum pekerjaan sebenarnya dilakukan.Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar diperoleh bentuk struktur organisasi yang efisien, yaitu :a.       Ada spesialisasi dan pembagian kerja.
b.      Ada pendelegasian wewenang yang yang jelas.
c.       Ada rentang kembali yang sesuai dengan kemampuan supervisi seseorang.
d.      Adanya proses pendelegasian dan prosespengintregasian.
e.       Adanya unsur lini dan staf.
 3.      Penataan Staf (Staffing)
Penataan staf merupakan pekerjaan manajer untuk mengisi jabatan yang tersedia dalam organisasi. Sementara itu, kinerja seorang manajer sangat dipengaruhi oleh kemampuan orang-orang yang membantunya. Oleh karena itu, manajer harus cermat dalam memilih orang untuk didudukkan dalam suatu jabatan agar dapat membantu mencapai tujuan organisasi.

4.      Pengarahan (Directing)
Aktivitas pengarahan merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan pemberian perintah dan saran. Hal ini mengandung permasalahan dalam menunjukkan rencana yang penting terhadap bawahan yang bertannggung jawab untuk melaksanakannya. Agar organisasi selalu dinamis, manajer haruslah memberikan perintah dan saran kepada bawahan yang sudah ditempatkan pada posisi sesuai dengan kemampuannya. Perintah dan saran yang diberikan oleh manajer kepada bawahan harus bersifat jelas dan realistis. Melaluhi pengarahan, penyimpangan dari rencana yang telah disusun akan diperkecil, juga memudahkan manajemen untukmelakukan evaluasi.

5.      Pemotivasian (Motivating)
Agar tercipta keadaan kerja yang menggairahkian, manajer harus melaksanakan fungsinya, memotivasi bawahan. Motivasi dimaksudkan setiap perasaan, kehendak atau keinginan yang sangat memengaruhi kemauan individu. Dengan demikian, individu tersebut didorong berperilaku dan bertindak mencapai tujuan. Manajer haruslah menyadari bahwa motivasi yang mendorong bawahan untukmau bekerja dengan giat dan kosekuen yang berbeda antara individu yang satu dengan individu lainnya. Perbadaan tersebut karena adanya perbedaan motif, tujuan dan kebutuhan darimasing-masing untuk bekerja, juga karena perbedaan waktu dan tempat.untukitu dalam memotivasi bawahan, manajer harus menyelidiki terlebih dahulu daya stimulus mana yang lebih tepat.

6.      Pengendalian (Controlling)
Controlling merupakan aktifitas untuk meyakinkan bahwa semua hal berjalan seperti seharusnya dan memonitor kinerja organisasi. Kinerja aktual harus dibandingkan dengan tujuan yang ditetapakan sebelumnya. Jika terdapat deviasi signifikan, dilakukan koreksi dan dikembalikan ke jalur yang tepat. Monitoring merupakan alat untuk mengontrol. Dengan demikian, controlling melekukan koreksi terhadap pelaksanaan dan untuk mengetahui apakah tujuan dapat dicapai.
Dalam aktivitas pengendalian, hal-hal berikut dilakukan :a.       Mengukur prestasi kerja berdasarkan standar dan metode pengukuran prestasi.
b.     Menilai penyimpangan-penyimpangan yang terjadi dan melakukan tindakan koreksi.
c.       Melakukan tinjauan terhadap perencanaan, strategi, dan kebijakan perusahaan.




Sumber:

Melayu dan Hasibuan. Manajemen Dasar, pengertian, dan masalah. Jakarta : Bumi Aksara. 2007
Siswanto. Pengantar Manajemen. Jakarta : PT Bumi Aksara. 2005
Usman. Manajemen Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. 2008
Wibowo. Manajemen Perubahan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. 2007
Yuningsih, Masiyah Kholmi. Akuntansi Biaya. Malang : UMM Press. 2009
Anoraga, Pandji. Manajemen Bisnis. Jakarta : PT Rineka Cipta. 2004

0 komentar:

Post a Comment