A.
Gabungan Kata
1.
Unsur unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk ditulis
terpisah
Misalnya :
a.
duta besar d. orang
tua
b.
kambing hitam e. persegi panjang
c.
mata kuliah f. meja tulis
2.
Gabungan yang dapat mrnimbulkan kesalahan pengertian
dapat ditulis dengan menambahkan tanda hubung diantara unsur-unsurnya untuk
menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan
Misalnya :
a.
Anak-istri Ali anak istri-Ali
b.
Buku-sejarah
baru buku sejarah-baru
3.
Gabungan kata yang dirasakan sudah padu benar ditulis serangkai
Misalnya :
kacamata
saputangan
dukacita halalbihalal
sukacita sukarela
kasatmata segitiga
B.
Suku Kata
1)
Pemenggalan kata pada dasar dilakukan sebagai berikut
a.
Jika di tengah kata ada huruf vokal yang berurutan, pemenggalannya
dilakukan di antara kedua huruf vokal tersebut
Misalnya :
Bu-ah
Ma-in
Sa-at
b.
Huruf dipotong ai, au, dan oi tidak dipenggal
Missalnya :
Pan-dai
Au-la
Am-boi
c.
Jika di tengah kata dasar ada huruf konsonan (termasuk gabungan
huruf konsonan) di antara dua buah huruf vokal, pemenggalannya dilakukan
sebelum huruf konsonan itu
Misalnya :
Ba-pak
La-wan
De-ngan
Ke-nyang
d.
Jika di tengah kata dasar ada dua huruf konsonan berurutan,
pemenggalannya dilakuan di antara kedua huruf konsonan tersebut
Misalnya :
Ap-ril
Cap-lok
Sang-gup
Swas-ta
e.
Jika di tengah kata dasar ada tiga huruf konsonan atau lebih yang
masing-masing melambangkan suatu bunyi, pemenggalannya dilakukan di antara
huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan kedua
Misalnya :
Ul-tra
In-fra
Ben-trok
Catatan :
i.
Gabungan huruf konsonan yang melambangkan satu bunyi tidak
dipenggal
Misalnya :
Bang-krut
Bang-sa
Kong-res
Makh-luk
ii.
Pemenggalan kata tidak boleh menyebabkan munculnya satu huruf
(vokal) di awal atau di akhir baris
Misalnya :
Itu i-tu
Setia se-ti-a
2)
Pemenggalan kata dengan awalan, akhiran, atau partikel dilakukan di
antara bentuk dasar dan imbuhan atau partikel itu.
Misalnya :
Mem-bantu
Di-ambil
Ter-bawa
Makan-an
Pergi-lah
Per-buat-an
Catatan :
I.
Pemenggalan kata berimbuhan yang bentuk dasarnya mengalami
perubahan dilakukan seperti kata dasar
Misalnya :
Me-nu-tup
Me-ma-kai
Me-nya-pu
Pe-nga-rang
Pe-nge-tik
II.
Akhiran –I tidak dipisahkan pada pergantian baris.
III.
Pemenggalan kata bersisipan dilakukan seperti pada kata dasar
Misalnya :
Ge-lem-bung
Ge-mu-ruh
Ge-ri-gi
Te-lun-juk
C. Partikel
1. Partikel –lah , -kah dan –tah
ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya :
a. Bacalah buku itu baik-baik !
b. Apakah yang tersirat vdalam surat itu ?
c. Apatah gunanya bersedih hati ?
2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang
mendahuluinya.
Misalnya :
a. Apa pun permasalahannya, dia dapat
mengatasinya dengan bijaksana.
b.Hendak pulang tengah malam pun sudah
ada kendaraan.
c.
Jangankan dua kali,
satu kali pun engkau belum pernah
datang ke brumahku.
d. Jika Ayah membaca di teras, Adik pun membaca ditempat itu.
Catatan :
Partikel pun
pada gabungan yang vlazim dianggap padu ditulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya :
a.
Adapun
sebab – sebabnya belum diketahui.
b.
Bagaimanapun
juga, tugas itu akan diselesaikannya.
c.
Baik laki – laki maupun perempuan ikut berdemonstrasi.
d.
Sekalipun
belum selesai, pekerjaannya dapat dijadikan pegangan.
e.
Walaupun
sederhana, rumah itu tampak kelihatan asri.
3.
Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis
terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya :
a.
Mereka masuk ke dalam ruang satu per satu.
b.
Harga kain itu Rp50.000,00 per helai.
c.
Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per Januari.
Catatan :
Partikel per dalam bilangan
pecahan yang ditulis dengan huruf yang dituliskan serangkai dengan kata yang
mengikutinya.
D.
Singkatan dan Akronim
1)
Singkatan ialah bentuk singkat yang terdiri atas satu huruf atau
lebih.
a.
Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat
diikuti dengan tanda titik di belakang tiap –tiap singkatan itu.
Misalnya :
A.H. Nasution Abdul Haris Nasution
H. Hamid Haji Hamid
Suman Hs. Suman Hasibuan
W.R. Supratman Wage Rudolf Supratman
M.B.A. master of business administration
M.Hum. magister humaniora
M.Si magister
sains
S.E.Sy sarjana ekonomi syari’ah
S.Sos sarjana sosial
S.Kom sarjana komputer
S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat
Bpk. Bapak
Sdr. Saudara
Kol. Kolonel
b.
Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan
atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas gabungan huruf awal
kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.
Misalnya :
DPR Dewan Perwakilan Rakyat
PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa
Who World Health Organization
PGRI Persatuan
Guru Republik Indonesia
PT Perseroan Terbatas
SD Sekolah Dasar
KTP Kartu Tanda Penduduk
c.
Singkatan kata yang merupakan gabungan huruf diikuti dengan tanda
titik.
Misalnya :
jlm. jumlah
kpd. kepada
tgl- tanggal
hlm. halaman
yg. yang
dl. dalam
no. nomor
d.
Singkatan gabungan kata yang terdiri atas tiga huruf yang diakhiri
dengan tanda titik.
Misalnya :
dll. dan lain-lain
dsb. dansebagainya
dst. dan seterusnya
sda sama dengan atas
ybs. yang bersangkutan
Yth, Yang terhormat
Catatan :
Singkatan itu
dapat digunakan untuk keperluan khusus, seperti dalam
pembuatan
catatan rapat dan kuliah.
e.
Singkatan gabungan kata yang terdiri atas dua huruf (lazim
digunakan dalam surat menyurat ) masing-masing diikuti oleh tanda titik.
Misalnya :
a.n. atas nama
d.a. dengan alamat
u.b. untuk beliau
u.p. untuk perhatian
f.
Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan
mata uang tidak diikuti tanda dengan titik.
Misalnya :
Cu tembaga
cm sentimeter
Kg kilogram
kVA kilovolt-ampere
l liter
Rp rupiah
TNT trinitotoluene
2. Akronim ialah
singkatan dua kata atau lebih yang diperlakukan sebagai sebuah kata.
a.
Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal unsur-unsur nama
diri ditulis seluruhnya dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya :
LIPI Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
LAN Lembaga
Administrasi Negara
PASI Persatuan Altletik Seluruh Indonesia
SIM Surat
Izin Mengemudi
b.
Akronim nama diri yang berupa singkatan dari beberapa unsur ditulis
dengan huruf awal kapital.
Misalnya :
Bulog Badan Urusan Logistik
Bappenas Panitia Perencanaan Pembangunan Nasional
Iwapi Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia
Kowani Kongres Wanita Indonesia
c.
Akronim bukan nama dir iyang berupa singkatan dari dua kata atau
lebih ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya :
pemilu pemilihan umum
iptek ilmu pengetahuan dan teknologi
rapim rapat pimpinan
rudal peluru kendali
tilang bukti pelanggaran
radar radio detecting and ranging
Catatan :
Jika pembentukan akronim dianggap
perlu, hendaknya diperhatikan syarat-syarat berukut .
(1)
Jumlah suku kata akronim tidak melebihi jumlah suku kata yang lazim
pada kata indonesia(tidak lebih dari tiga suku kata).
(2)
Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan
konsonan yang sesuai dengan pola kata bahasa indonesia yang lazim agar mudah
diucapakan dan diingat.
E.
Angka dan Bilangan
Bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata. Angka dipakai
sebagai lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka
arab atau angka romawi.
1.
Bilangan
dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata yang ditulis dengan
huruf,kecuali jika bilangan itu dipakai secara berurutan seperti dalam
perincian atau paparan.
Misalnya :
·
Mereka
menonton drama itu sampai tiga kali.
·
Kendaraaan
yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50 bus,100 mini bus,dan 250 sedan
2. Bilangan pada awal kalimat ditulis
dengan huruf, jika lebih dari dua kata, susunan kalimat diubah agar bilangan
yang tidak dapat ditulis dengan huruf itu tidak ada pada awal kalimat.
Misalnya
:
·
Lima puluh
siswa kelas 6 lulus ujian. Panitia mengundang 250 orang peserta.
Bukan
:
·
250
orang para peserta diundang panitia dalam seminar itu.
3. Angka yang menunjukan bilangan utuh besr
dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca.
Misalnya
:
·
Perusaahaan
itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar
rupiah.
·
Dia
mendapatkan bantuan Rp 250 juta rupiah
untuk mengembangkan usahanya.
·
Proyek
pemberdayaan ekonomi rakyat itu memerlukan biaya Rp 10 triliyun.
4. Angka digunakan untuk menyatakan (a)
ukuran panjang, berat, luas, dan isi; (b) satuan waktu; (c) nilai uang (d)
jumlah
Misalnya
:
·
0,5
sentimeter
·
5
kilogram
·
4
meter persegi
·
10
liter
·
Rp
5.000,00
·
US$
3.50*
·
1
jam 10 menit
·
21
orang
·
100
persen
Catatan :
v Tnda titik pada contoh bertanda
bintang(*) merupakan tanda desimal.
v Penulisan lambing mata uang, seperti Rp
dan US$ tidak diakhiri dengan tanda titik dan tidak ada sepasi antara lambing
itu dan angka yang mengikutinya, kecuali
didalam table.
5. Angka digunakan untuk melambangkan nomor
jalan, rumah, apartemen, atau kamar.
Misalnya :
·
Jalan
Tanah Abang I No. 15
·
Apartemen
No. 14
·
Hotel
Maha Meru No. 008
6. Angka digunakan untuk menomori bagian
karangan atau ayat kitab suci.
Misalnya :
·
Bab
X, Pasal 5, halaman 212
·
Surah
Yasin : 9
·
Markus
2 : 3
7. Penulisan bilangan dengaan huruf
dilakukan sebagai berikut.
a. Bilangan utuh
Misalnya :
Duabelas(12)
Tigapuluh(30)
b. Bilangan pecahan
Misalnya :
Setengah
Seperenam belas
8. Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan
dengan cara berikut.
Misalnya
:
·
Pada
awal abad XX (angka romawi kapital), dalam kehidupan pada abad ke-20 ini(huruf
dan angka arab), pada awal abat kedua puluh (huruf).
9.
Penulisan
bilangan yang berakhiran – an mengikuti cara berikut
Misalnya
:
·
Lima
lembar uang 1000-an
(lima lembar
uang seribuan)
·
Tahun
1990-an
(tahun seribu
sembilan ratus Sembilan puluhan)
10. Bilangan tidak perlu ditulis dengan
angka dan huruf sekaligus dalam teks (kecuali
di dalam dokumen resmi, seperti akta dan kwitansi)
Misalnya :
Di lemari itu tersimpan
805 buku dan majalah.
Kantor kami mempunyai dua puluh orang
pegawai.
11. Jika bilangan dilambangkan dengan angka
dan huruf, penulisannya harus tepat.
Misalnya :
Saya lampirkan tanda terima uang
sebesar Rp900.500,50
(Sembilan
ratus ribu lima ratus rupiah lima puluh sen)
Catatan :
·
Angka
romawi tidak digunakan untuk menyatakan jumlah.
·
Angka
romawi digunakan untuk penomoran bab dan nomor jalan.
·
Angka
romawi kecil digunakan untuk penomoran halaman sebelum bab I dalam naskah dan buku
F.
Kata Ganti ku-,kau,-ku,-mu, dan –nya
Kata ganti ku- dank au- ditulis serangkai dengan kata
yang mengikutinya; -ku,-mu, an –nya ditulis seangkai dengan kata yang
mrndahuluinya.
Misalnya :
·
Buku
ini boleh kau baca.
·
Bukuku,
bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustaakaan.
Catatan :
Kata – kata ganti itu (-ku;,-mu;, dan –nya)
dirangkaikan dengan tanda hubung apabila dibentuk dengan bentuk yang berupa
singkatan atau kata yang diawali dengan huruf kapital. Contoh : KTP-mu, SIM-mu, STNK-ku.
G.
Kata si dan sang
kata si dan sang
ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya
:
·
Surat
itu dikembalikan kepada si pengirim.
·
Took
itu memberikan hadiah kepada si pembeli.
·
Siti
memenuhi nasehat sang kakak.
Catatan :
Huruf awal si dan
sang ditulis dengan huruf kapital
jika kata – kata itu digunakan sebagai unsur nama diri. Contohnya : harimau itu marah sekali kepada sang kancil.
0 komentar:
Post a Comment