Friday, January 16, 2015

Bahasa Indonesia - Gabungan Kata, Partikel, Angka dan Bilangan, Singkatan dan Akronim, Kata si dan sang

   A.    Gabungan Kata
1.      Unsur unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk ditulis terpisah
Misalnya :
a.       duta besar                                d.   orang tua
b.      kambing hitam                        e.   persegi panjang
c.       mata kuliah                              f.   meja tulis
2.      Gabungan yang dapat mrnimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis dengan menambahkan tanda hubung diantara unsur-unsurnya untuk menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan
Misalnya :
a.       Anak-istri Ali                           anak istri-Ali
b.      Buku-sejarah baru                   buku sejarah-baru      
3.      Gabungan kata yang dirasakan sudah padu benar ditulis serangkai
Misalnya :
            kacamata                                 saputangan
            dukacita                                  halalbihalal
            sukacita                                   sukarela
kasatmata                                segitiga

   B.     Suku Kata
1)      Pemenggalan kata pada dasar dilakukan sebagai berikut
a.       Jika di tengah kata ada huruf vokal yang berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf vokal tersebut
Misalnya :
            Bu-ah
            Ma-in
            Sa-at
b.      Huruf dipotong ai, au, dan oi tidak dipenggal
Missalnya :
            Pan-dai
            Au-la
            Am-boi
c.       Jika di tengah kata dasar ada huruf konsonan (termasuk gabungan huruf konsonan) di antara dua buah huruf vokal, pemenggalannya dilakukan sebelum huruf konsonan itu
Misalnya :
            Ba-pak
            La-wan
            De-ngan
            Ke-nyang
d.      Jika di tengah kata dasar ada dua huruf konsonan berurutan, pemenggalannya dilakuan di antara kedua huruf konsonan tersebut
Misalnya :
            Ap-ril
            Cap-lok
            Sang-gup
Swas-ta
e.       Jika di tengah kata dasar ada tiga huruf konsonan atau lebih yang masing-masing melambangkan suatu bunyi, pemenggalannya dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf konsonan kedua
Misalnya :
            Ul-tra
            In-fra
            Ben-trok
Catatan :
                                                                                i.            Gabungan huruf konsonan yang melambangkan satu bunyi tidak dipenggal
Misalnya :
            Bang-krut
            Bang-sa
            Kong-res
            Makh-luk
                                                                              ii.            Pemenggalan kata tidak boleh menyebabkan munculnya satu huruf (vokal) di awal atau di akhir baris
Misalnya :
            Itu                    i-tu
            Setia                se-ti-a
2)      Pemenggalan kata dengan awalan, akhiran, atau partikel dilakukan di antara bentuk dasar dan imbuhan atau partikel itu.
Misalnya :
            Mem-bantu
            Di-ambil
            Ter-bawa
            Makan-an
            Pergi-lah
            Per-buat-an
Catatan :
                                                       I.            Pemenggalan kata berimbuhan yang bentuk dasarnya mengalami perubahan dilakukan seperti kata dasar
Misalnya :
            Me-nu-tup
            Me-ma-kai
            Me-nya-pu
            Pe-nga-rang
            Pe-nge-tik
                                                    II.            Akhiran –I tidak dipisahkan pada pergantian baris.
                                                 III.            Pemenggalan kata bersisipan dilakukan seperti pada kata dasar
Misalnya :
            Ge-lem-bung
            Ge-mu-ruh
            Ge-ri-gi
            Te-lun-juk
   C.    Partikel
1.       Partikel –lah , -kah dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya :
a. Bacalah buku itu baik-baik !
b.    Apakah yang tersirat vdalam surat itu ?
c. Apatah gunanya bersedih hati ?
2.      Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Misalnya :
a. Apa pun permasalahannya, dia dapat mengatasinya dengan bijaksana.
b.Hendak pulang tengah malam pun sudah ada kendaraan.
c. Jangankan dua kali, satu  kali pun engkau belum pernah datang ke brumahku.
d. Jika Ayah membaca di teras, Adik pun membaca ditempat itu.
Catatan :
Partikel pun pada gabungan yang vlazim dianggap padu ditulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya :
a.  Adapun sebab – sebabnya belum diketahui.
b. Bagaimanapun juga, tugas itu akan diselesaikannya.
c.  Baik laki – laki maupun perempuan ikut berdemonstrasi.
d. Sekalipun belum selesai, pekerjaannya dapat dijadikan pegangan.
e.  Walaupun sederhana, rumah itu tampak kelihatan asri.
3.    Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya :
a.  Mereka masuk ke dalam ruang satu per satu.
b. Harga kain itu Rp50.000,00 per helai.
c.  Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per Januari.
Catatan :
Partikel per dalam bilangan pecahan yang ditulis dengan huruf yang dituliskan serangkai dengan kata yang mengikutinya.
   D.    Singkatan dan Akronim
1)   Singkatan ialah bentuk singkat yang terdiri atas satu huruf atau lebih.
a.       Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik di belakang tiap –tiap singkatan itu.
Misalnya :
A.H. Nasution    Abdul Haris Nasution
H. Hamid           Haji Hamid
Suman Hs.          Suman Hasibuan
W.R. Supratman Wage Rudolf Supratman
M.B.A.               master of business administration
M.Hum.              magister humaniora
M.Si                   magister sains
S.E.Sy                sarjana ekonomi syari’ah
S.Sos                  sarjana sosial
S.Kom                sarjana komputer
S.K.M.               sarjana kesehatan masyarakat
Bpk.                   Bapak
Sdr.                    Saudara
Kol.                    Kolonel
b.    Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas gabungan huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.
Misalnya :
DPR         Dewan Perwakilan Rakyat
PBB          Perserikatan Bangsa-Bangsa
Who          World Health Organization
PGRI        Persatuan Guru Republik Indonesia
PT             Perseroan Terbatas
SD             Sekolah Dasar
KTP          Kartu Tanda Penduduk
c.  Singkatan kata yang merupakan gabungan huruf diikuti dengan tanda titik.
Misalnya :
jlm.           jumlah
kpd.          kepada
tgl-            tanggal
hlm.          halaman
yg.            yang
dl.             dalam
no.            nomor
d. Singkatan gabungan kata yang terdiri atas tiga huruf yang diakhiri dengan tanda titik.
Misalnya :
dll.               dan lain-lain
dsb.             dansebagainya
dst.             dan seterusnya
sda             sama dengan atas
ybs.             yang bersangkutan
Yth,             Yang terhormat
Catatan :
Singkatan itu dapat digunakan untuk keperluan khusus, seperti dalam
pembuatan catatan rapat dan kuliah.
e.    Singkatan gabungan kata yang terdiri atas dua huruf (lazim digunakan dalam surat menyurat ) masing-masing diikuti oleh tanda titik.
Misalnya :
a.n.            atas nama
d.a.           dengan alamat
u.b.           untuk beliau
u.p.           untuk perhatian
f.  Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda dengan titik.
Misalnya :
Cu             tembaga
cm             sentimeter
Kg             kilogram
kVA         kilovolt-ampere
l                liter
Rp             rupiah
TNT          trinitotoluene
2. Akronim ialah singkatan dua kata atau lebih yang diperlakukan sebagai sebuah kata.
a.  Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal unsur-unsur nama diri ditulis seluruhnya dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya :
LIPI          Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
LAN         Lembaga Administrasi Negara
PASI        Persatuan Altletik Seluruh Indonesia
SIM          Surat Izin Mengemudi
b.  Akronim nama diri yang berupa singkatan dari beberapa unsur ditulis dengan huruf awal kapital.
Misalnya :
Bulog        Badan Urusan Logistik
Bappenas  Panitia Perencanaan Pembangunan Nasional
Iwapi        Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia
Kowani     Kongres Wanita Indonesia
c.  Akronim bukan nama dir iyang berupa singkatan dari dua kata atau lebih ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya :
pemilu       pemilihan umum
iptek         ilmu pengetahuan dan teknologi
rapim        rapat pimpinan
rudal         peluru kendali
tilang        bukti pelanggaran
radar         radio detecting and ranging
Catatan :
Jika pembentukan akronim dianggap perlu, hendaknya diperhatikan syarat-syarat berukut .
(1)   Jumlah suku kata akronim tidak melebihi jumlah suku kata yang lazim pada kata indonesia(tidak lebih dari tiga suku kata).
(2)   Akronim dibentuk dengan mengindahkan keserasian kombinasi vokal dan konsonan yang sesuai dengan pola kata bahasa indonesia yang lazim agar mudah diucapakan dan diingat.
   E.     Angka dan Bilangan
Bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata. Angka dipakai sebagai lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka arab atau angka romawi.
1.      Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata yang ditulis dengan huruf,kecuali jika bilangan itu dipakai secara berurutan seperti dalam perincian  atau paparan.
Misalnya :
·         Mereka menonton drama itu sampai tiga kali.
·         Kendaraaan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50 bus,100 mini bus,dan 250 sedan
2.      Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf, jika lebih dari dua kata, susunan kalimat diubah agar bilangan yang tidak dapat ditulis dengan huruf itu tidak ada pada awal kalimat.
Misalnya :
·         Lima puluh siswa kelas 6 lulus ujian. Panitia mengundang 250 orang peserta.
Bukan :
·         250 orang para peserta diundang panitia dalam seminar itu.
3.      Angka yang menunjukan bilangan utuh besr dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca.
Misalnya :
·         Perusaahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar rupiah.
·         Dia mendapatkan bantuan Rp 250 juta rupiah untuk mengembangkan usahanya.
·         Proyek pemberdayaan ekonomi rakyat itu memerlukan biaya Rp 10 triliyun.
4.      Angka digunakan untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas, dan isi; (b) satuan waktu; (c) nilai uang (d) jumlah
Misalnya :
·         0,5 sentimeter             
·         5 kilogram
·         4 meter persegi
·         10 liter
·         Rp 5.000,00
·         US$ 3.50*
·         1 jam 10 menit
·         21 orang
·         100 persen
Catatan :
v  Tnda titik pada contoh bertanda bintang(*) merupakan tanda desimal.
v  Penulisan lambing mata uang, seperti Rp dan US$ tidak diakhiri dengan tanda titik dan tidak ada sepasi antara lambing itu  dan angka yang mengikutinya, kecuali didalam table.
5.      Angka digunakan untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar.
Misalnya :
·         Jalan Tanah Abang I No. 15
·         Apartemen No. 14
·         Hotel Maha Meru No. 008
6.      Angka digunakan untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.
Misalnya :
·         Bab X, Pasal 5, halaman 212
·         Surah Yasin : 9
·         Markus 2 : 3
7.      Penulisan bilangan dengaan huruf dilakukan sebagai berikut.
a.       Bilangan utuh
Misalnya :
            Duabelas(12)
            Tigapuluh(30)
b.      Bilangan pecahan
Misalnya :
            Setengah
            Seperenam belas
8.       Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut.
Misalnya :
·         Pada awal abad XX (angka romawi kapital), dalam kehidupan pada abad ke-20 ini(huruf dan angka arab), pada awal abat kedua puluh (huruf).
9.      Penulisan bilangan yang berakhiran – an mengikuti cara berikut
Misalnya :
·         Lima lembar uang 1000-an
(lima lembar uang seribuan)
·         Tahun 1990-an
(tahun seribu sembilan ratus Sembilan puluhan)
10.  Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks (kecuali di dalam dokumen resmi, seperti akta dan kwitansi)
Misalnya :
            Di lemari itu tersimpan 805 buku dan majalah.
Kantor kami mempunyai dua puluh orang pegawai.
11.  Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat.
Misalnya :
            Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp900.500,50
            (Sembilan ratus ribu lima ratus rupiah lima puluh sen)
Catatan :
·         Angka romawi tidak digunakan untuk menyatakan jumlah.
·         Angka romawi digunakan untuk penomoran bab dan nomor jalan.
·         Angka romawi kecil digunakan untuk penomoran halaman sebelum bab I  dalam naskah dan buku
   F.     Kata Ganti ku-,kau,-ku,-mu, dan –nya
Kata ganti ku- dank au- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya; -ku,-mu, an –nya ditulis seangkai dengan kata yang mrndahuluinya.
Misalnya :
·         Buku ini boleh kau baca.
·         Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustaakaan.
Catatan :
Kata – kata ganti itu (-ku;,-mu;, dan –nya) dirangkaikan dengan tanda hubung apabila dibentuk dengan bentuk yang berupa singkatan atau kata yang diawali dengan huruf kapital. Contoh : KTP-mu, SIM-mu, STNK-ku.
   G.    Kata si dan sang
            kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
            Misalnya :
·         Surat itu dikembalikan kepada si pengirim.
·         Took itu memberikan hadiah kepada si pembeli.
·         Siti memenuhi nasehat sang kakak.
Catatan :

Huruf awal si dan sang ditulis dengan huruf kapital jika kata – kata itu digunakan sebagai unsur nama diri. Contohnya : harimau itu marah sekali kepada sang  kancil.

0 komentar:

Post a Comment